header-int

Diseminasi Moderasi Beragama, Upaya Tangkal Radikalisme di Kabupaten Nganjuk

Rabu, 30 Jun 2021, 15:18:05 WIB - 911 View
Kontributor
Diseminasi Moderasi Beragama, Upaya Tangkal Radikalisme di Kabupaten Nganjuk

Kab. Nganjuk (Inmas) – Dihadiri oleh 60 undangan dari Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala KUA, Penyuluh Kerukunan Umat Beragama, dan Sejumlah tokoh masyarakat, kegiatan diseminnasi moderasi beragama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk digelar pada Selasa (29/6).  Bertempat di Aula Kemenag Nganjuk, acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta diwajibkan untuk memakai masker dengan tempat duduk yang berjarak selama acara berlangsung.

Pemateri dalam acara diseminasi moderasi beragama kali ini diisi langsung oleh Kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Dr. H. Taufiqurrohman, M.Ag bersama Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, M.A., Ph.D Kepala Pusat Litbang Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

Digelar dalam rangka membangun kesatuan komitmen dan pembangunan karakter tokoh masyarakat di Kabupaten Nganjuk yang toleran dan moderat, acara terbagi menjadi tiga sesi kegiatan. Diawali dengan paparan materi dan tanya jawab dari Kakankemenag di sesi pertama, selanjutnya acara diisi dengan sesi Sosio drama, dan diakhiri dengan paparan dari Prof. Adlin Sila secara virtual zoom di sesi terakhir.

Sesi paparan materi dari Kakankemenag diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara serentak. Selanjutnya Kakankemenag menyampaikan Wawasan Kebangsaan, Moderasi Beragama, dan Pencegahan Radikalisme.

“Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama”, ucap Kakankemenag dalam paparan materi moderasi beragama. Agama sudah final dalam nilai dan dan ajarannya dan harus diimani oleh semua pemeluknya dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Sehingga langkah mengubah nilai dan tuntunan dalam agama merupakan penyimpangan (kesesatan) dalam beragama. Moderasi beragama mengandung pengertian mengambil jalan tengah untuk tidak terjebak dalam sikap ekstreem kiri maupun ekstreem kanan.

Pada sesi sosiodrama, seluruh peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yang diberi permasalahan berbeda. Setiap kelompok harus mendiskusikan dan memerankan secara real penyelesaian kasus terkait radikalisme yang terjadi di masyarakat. Penggunaan metode simulasi pada sesi sosiadrama dinilai cukup efektif karena peserta dapat menyelami langsung bagaimana majemuknya pendapat dan permasalahan yang ada di masyarakat.

Acara diseminasi diakhiri dengan sesi paparan dari Prof. Adlin Sila secara virtual. Pada sesi ketiga ini, selain memaparkan materi Prof. Adlin juga membuka diskusi interaktif dengan seluruh peserta acara. Harapannya acara diseminasi moderasi beragama dapat melahirkan masyarakat indonesia yang semakin toleran dan moderat sehingga tercipta stabilitas nasional yang dami dan kondusif. (Lq)

#inmas,lintas-sektoral
kemenag
© 2024 Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Follow kemenag Nganjuk : Facebook Twitter Instagram Youtube