.jpg)
Nganjuk – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, serta untuk memeriahkan suasana sekaligus memupuk semangat gotong royong, Desa Kaloran menggelar pawai budaya yang mengelilingi desa. Acara yang digelar pada hari Rabu ini juga dijadikan momen bersih desa atau yang dikenal sebagai nyadranan, yang memiliki tujuan untuk merayakan serta menghormati leluhur babat alas desa Kaloran.
Peserta pawai budaya ini adalah para warga Desa Kaloran yang dengan semangat mengikuti acara tersebut. Salah satu keunikan dari pawai budaya kali ini adalah partisipasi drumband dari MAN 1 Nganjuk yang mewakili RT 03 desa Kaloran. Suara riang gendang dan alunan musik drumband semakin menambah semarak perayaan.
Pukul 13.00 WIB, pawai budaya pun dimulai di Lapangan Kaloran yang menjadi titik awal. Peserta pawai berjalan mengikuti jalur yang telah ditetapkan oleh panitia, yaitu memulai perjalanan dari lapangan desa Kaloran ke arah timur, melewati ikon gagang yang ada di desa Kaloran, lalu kembali menuju lokasi awal di lapangan desa Kaloran. Sepanjang jalur tersebut, warga desa Kaloran dan sekitarnya berjajar untuk menyaksikan pawai budaya yang berlangsung meriah.
Acara ini juga diisi dengan berbagai atraksi dan pertunjukan budaya tradisional yang memukau. Para peserta memamerkan busana-busana adat serta menampilkan tarian dan kesenian khas daerah Kaloran. Selain itu, kebersihan dan kerapihan desa juga menjadi perhatian dengan melibatkan warga dalam kegiatan bersih desa atau nyadranan.
Bapak Sarwono, Kepala Desa Kaloran, menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme warga dalam merayakan HUT RI ke-78 dan mengikuti pawai budaya serta kegiatan bersih desa. "Kami berharap semangat gotong royong dan cinta terhadap budaya serta lingkungan tetap terjaga di tengah-tengah masyarakat desa Kaloran. Semoga perayaan ini juga dapat menjadi momen yang menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya kita," ujarnya.
Perayaan HUT RI ke-78 dan pawai budaya ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, namun juga sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah dan jasa para pendahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dengan semangat nasionalisme yang berkobar, warga Desa Kaloran turut berkontribusi dalam memupuk rasa persatuan dan cinta tanah air.
Editor: pras/lq