.jpg)
Nganjuk – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, Mohamad Afif Fauzi, menyampaikan materi dalam kegiatan Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) bertajuk “In Service Training” Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas. Acara ini digelar oleh Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan metode Hybrid learning.
Pelatihan yang berlangsung selama dua pekan ini dimulai dengan sesi pembelajaran online pada 20 hingga 22 Mei 2024. Selanjutnya, pembelajaran klasikal diadakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk pada 28 hingga 31 Mei 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala Madrasah, Guru, dan Pengawas Madrasah serta beberapa Dosen yang mengajar pada Madrasah di Kabupaten Nganjuk. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal sekaligus pemantapan pada para pengawas dan Kepala Madrasah dalam mengawal penerapan Kurikulum Merdeka berbasis komunitas, agar tercipta pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dalam penyampaian materinya, Mohamad Afif Fauzi menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pengawas, dan masyarakat dalam mengimplementasikan kurikulum ini. "Kurikulum Merdeka berbasis komunitas menuntut keterlibatan aktif dari semua pihak terkait. Dengan begitu, proses pembelajaran akan menjadi lebih relevan dan bermakna bagi para siswa," ujarnya.
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi selama mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan dan strategi dalam penerapan kurikulum baru ini.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Nganjuk, serta mempersiapkan para pendidik untuk lebih siap dan adaptif terhadap perubahan kurikulum yang terus berkembang. Besar harapan pelatihan semacam ini dapat terus dilaksanakan untuk mendukung peningkatan profesionalisme tenaga pendidik di seluruh Indonesia.