Lomba Tari Prambon Culture 2025, Wadah Pelajar Prambon Lestarikan Budaya Bangsa

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, Kecamatan Prambon menggelar kegiatan Lomba Tari Prambon Culture 2025 di Pendopo Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Kegiatan ini menjadi ajang pelestarian seni dan budaya daerah sekaligus sarana bagi para pelajar untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka dibidang tari.

Acara dibuka dengan penampilan memukau dari siswa-siswi TK dan RA yang membawakan tarian pembuka penuh semangat. Seluruh peserta dan tamu undangan kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan dari para tokoh penting yang hadir.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Ibu PKK Kecamatan Prambon, Ketua Gerakan Wanita Kabupaten (GRW KB), para penggerak PKK, serta kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan se-Kecamatan Prambon. Hadir pula istri Bupati Nganjuk, Wakil Bupati Nganjuk Bapak Tri Handi Cahyo Sutrisno, SP, unsur Koramil dan Persit, Camat Prambon beserta istri, Forkopimcam Prambon, Kepala OPD dan Korwil Prambon, dewan juri, serta para kepala desa di wilayah Kecamatan Prambon.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nganjuk Tri Handi Cahyo Sutrisno, SP secara resmi membuka kegiatan Lomba Tari Prambon Culture 2025. Beliau menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap semangat pelajar Prambon dalam melestarikan budaya daerah. “Kegiatan seperti ini penting untuk terus dilakukan setiap tahun, agar generasi muda tetap mencintai dan menjaga warisan budaya bangsa,” ujarnya.

Pembukaan acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh H. Abror, diikuti sambutan dari Camat Prambon yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Beliau juga menegaskan pentingnya semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Selain lomba tari, kegiatan ini juga diisi dengan penyampaian materi mengenai kemajuan teknologi dan seni tradisional, seperti Jaranan Pogokan, Wisuda Waranggono, dan Wayang Enggong yang merupakan tarian khas Nganjuk. Untuk menambah kemeriahan, panitia turut menghadirkan pembacaan pantun lucu dan inspiratif yang menciptakan suasana hangat dan penuh tawa.

Tahun ini, lomba diikuti oleh 18 kelompok peserta dari berbagai jenjang pendidikan, terdiri atas:

• 9 peserta dari tingkat Sekolah Dasar (SD),
• 3 peserta dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),
• 6 peserta dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/MA).

Para peserta menampilkan berbagai tarian daerah dengan kostum menarik, gerakan kompak, serta penjiwaan yang mendalam—mencerminkan semangat dan cinta terhadap budaya bangsa. Penilaian dilakukan oleh dewan juri, Ibu Yuni dan Ibu Widi, dengan aspek penilaian meliputi teknik tari, kekompakan, penjiwaan, kostum, dan kreativitas.

Setelah seluruh penampilan usai, panitia mengumumkan para pemenang lomba dari tiap jenjang pendidikan. Sorak gembira dan tepuk tangan meriah pun menggema dari para penonton sebagai bentuk dukungan dan apresiasi bagi seluruh peserta. Salah satu peserta dari tingkat SMA/MA yang menarik perhatian adalah tim tari dari MAN 3 Nganjuk. Dengan koreografi yang dinamis dan penjiwaan yang kuat, tim ini berhasil memukau para juri dan penonton. Atas penampilan memukau tersebut, MAN 3 Nganjuk berhasil meraih Juara 2 dalam kategori tingkat SMA/MA. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi madrasah, sekaligus bukti nyata komitmen siswa dalam melestarikan budaya daerah melalui seni tari.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara Wakil Bupati Nganjuk, Forkopimcam Prambon, dewan juri, peserta lomba, dan tamu undangan. Suasana meriah, hangat, dan penuh kebanggaan menutup Lomba Tari Prambon Culture 2025, yang sukses menjadi momentum penting dalam menumbuhkan semangat cinta budaya di kalangan generasi muda Prambon.