1.jpg)
Nganjuk (Wasmad) Peringatan Harkitnas (20/5) di Kemenag Kabupaten Nganjuk berlangsung meriah. Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kabupaten Nganjuk Henny Suci Herawati menggelar Expo P5P2RA. Acara ini dibagi menjadi dua yakni Gelar Prestasi Siswa dan Lomba Permainan Tradisional.
Kegiatan resmi dibuka pukul 09.30 dengan pemotongan pita oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Mohamad Afif Fauzi. Beliau didampingi oleh Ketua Pokjawas, Kepala MTsN 6 Nganjuk Sundosin, Camat Ngronggot Mohamad Makruf dan disaksikan Korwil Pendidikan Kecamatan Ngronggot, Pengawas dan Kepala Madrasah laiinya.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdapat 12 madrasah yang merupakan binaan dari Henny diantaranya MTsN 6 Nganjuk, MTs Al Khidmah Ngronggot, MTs Ischaqiyyah Banjarsari Ngronggot. MTs Masyariqul Anwaar Kelutan Ngronggot, MTs Terpadu Nurul Hidayah Cengkok, MTs SM Cengkok, MTs Al Ulya Kelutan, MA Plus Mambaul Adhim Bagbogo Tanjunganom, MA Darussalam Tanjunganom, MA Plus An Nur Tanjunganom, MA PSM Tanjunganom dan MAN 3 Nganjuk.
Kemudian ada stan expo yang dipajang berbagai karya siswa yakni expo batik, ecoprint, jamu tradisional, stan pengesat kaki, produk keripik tempe, aneka macam bros kecil, lukisan kaligrafi serta stan lampion kaligrafi. “Gebyar ini menunjukkan hasil karya siswa yang memukan agar mengangkat kemampuan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang bermanfaat dan sangat kreatif,” ujar Henny. Pemilihan MTsN 6 Nganjuk sebagai tuan rumah karena satu-satunya madrasah yang sudah menerapkan IKM. Pada tahun 2024 secara nasional MTs dan MA akan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Terdapat juga 3 permainan tradisional yang diperlombakan di MTsN 6 Nganjuk yaitu engklek/gedrik, dakon dan gobak sodor. Lomba tersebut diikuti oleh 9 madrasah MTs dan MA dan selesai pukul 12.30. Dari perlombaan tersebut diambil 3 juara.
Dalam sambutan Kepala Madrasah MTsN 6 Nganjuk Sundosin bahwa tujuan digelarnya rangkaian ini adalah pertama membentuk kepribadian dan karakter anak bangsa. Kedua pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam menemukan solusi permasalah di lingkungan sekitar. Ketiga menjadikan peserta didik sebagai penerus yang unggul. Keempat memperkenalkan permainan tradisional yang belum pernah dialami oleh siswa. Dan kelima meningkatkan ukhuwah Islamiyah antar madrasah.
Para peserta didik merasa sangat antusias mengikuti rangkaian acara ini. “Alhamdulillah senang dengan acara ini,” ungkap salah satu siswa kelas VII MTsN 6 Nganjuk. (poer)