.png){kind=logo}
.jpg)
Nganjuk – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk gelar Pemetaan Wawasan Kebangsaan dan Pemahaman Keagamaan Bagi para penyuluh agama islam pada Selasa, (1/10). Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk ini dilaksanakan di aula Kankemenag Nganjuk dan diikuti oleh 8 Penyuluh Agama Islam PNS dan 160 Penyuluh Agama Islam Non PNS.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, Mohammad Afif Fauzi menyampaikan kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia hari ini. “Tanggal 1 November tahun 2022” yang bertujuan untuk menyusun peta wawasan kebangsaan Penyuluh Agama Islam sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan pengembangan program layanan bimbingan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan.
Lebih lanjut Kakankemenag mengutip perumpanaan yang sering digunakan oleh Gus Menteri Agama, Gus Yaqut bahwa Kita di Kementerian Agama ibarat kereta api. Kita harus satu komado lurus ke depan dengan satu visi. Jika ada rintangan maka dihadapi bersama dan jika ada yang tidak se visi maka harus tertinggal atauencari jalur yang lain.
Tahun 2024 adalah tahun politik, maka setiap elemen pemerintah dari pusat sampai daerah harus bisa memastikan bahwa agama tidak terbawa dalam kancah politik. Politik identitas beresiko sangat tinggi dalam menimbulkan perpecahan dalam NKRI. Setiap penyuluh sebagai bagian dari Kementerian Agama maka harus patuh pada rel yang telah disepakati dan menjadi tujuan dalam Kementerian Agama.
“Jika ada yg tidak se visi maka disilahkan mencari jalur yang lain yang penting saling menghormati dan menghargai sebagai anak bangsa”, tegas Kakankemenag dalam sambutannya.
Kakankemenag mengimbau kepada seluruh penyuluh untuk memberikan pemahaman yang benar di tengah masyarakat sehingga tercipta suasana harmonis dan nyaman karena kerukunan terjalin dengan baik.
“Tidak ada yang sama dalam setiap jalan kehidupan kita dan sudah menjadi qodratullah. maka penanaman rasa saling menghargai dan menghormati harus selalu ditanamkan dengan benar”, pungkasnya menutup sambutan.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan tes secara daring yang akan diikuti oleh para penyuluh secarabersama-sama. Tes yang dibuat oleh Kementerian Agama RI ini tidak lain adalah guna memetakan peta wawasan kebangsaan dan pemahaman agam bagi para penyuluh yang secara langsung bersentuhan di masyarakat. Sehingga harapannya moderasi beragama akan semakin tersebar dan faham intoleran dan radikal dapat diminimalisir sejak dini. (Lq)
