3.jpg)
Nganjuk - Selasa, 23 Januari 2024 akan dikenang oleh semua anggota KKG PAI Kecamatan Ngronggot sebagai hari istimewa. Setelah dua tahun berencana, baru saat ini bisa terlaksana mengadakan kegiatan Tahsin Qiraatul Qur'an bersama. Sebanyak 34 guru PAI dibimbing Tahsin oleh Ustadz Ahmad Hanafi, M.Pd.I Alhafidz, pengasuh pondok pesantren Subulus Salam Tanjungtani Prambon.
Bertempat di SDN 1 Ngronggot, tahsin terasa lebih istimewa karena bersamaan dengan bimbingan Tilawatil Qur'an untuk siswa siswi terbaik utusan dari semua Sekolah Dasar se Kecamatan Ngronggot. Tercatat ada 47 siswa yang mengikuti tilawah perdana tersebut. Adapun yang menjadi pengasuhnya adalah Ustadz Sutrisno, S.Pd.I, salah satu qori terbaik di Kabupaten Nganjuk.
Antusiasme guru PAI dalam mengikuti bimbingan tahsin yang diberikan Ustadz alumni pondok pesantren Lirboyo ini sudah terlihat sejak seminggu sebelum kegiatan ini dilaksanakan. Tepatnya ketika launching tahsin dibuka secara resmi oleh Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, pada hari Selasa 16 Januari 2024. Yang juga dihadiri oleh Korwil Pendidikan Kecamatan Ngronggot, K3S, Pengawas PAI, Ketua FKPQ Kecamatan Prambon, Pembina Utama FKPQ Kabupaten Nganjuk, serta semua guru PAI SD Kecamatan Ngronggot.
Dalam kata sambutannya, Abdullah Alwi mengajak semua guru PAI untuk menyatukan langkah membudayakan perilaku Islami dalam lingkungan sekolah. "Guru PAI harus menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter dan akhlaqul karimah siswa." Demikian salah satu kalimat penegasan yang disampaikan oleh mantan Kepala SMPN 1 Prambon ini.
Lebih lanjut dikatakan bahwa persaingan dunia pendidikan sekolah dasar harus dilihat sebagai tantangan bagi guru PAI untuk berani menawarkan program pendidikan agama terbaik bagi wali murid sehingga mereka percaya 100% pada sekolah dasar yang ada. Sebagai Kabid SD, beliau juga memberi ruang lebar pada guru PAI untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam menentukan model pembiasaan keagamaan siswa di sekolah. Program itu akan berhasil kalau semua warga sekolah bisa bersatu menyukseskan. Tanpa kebersamaan mereka, guru PAI akan kesulitan mencapai target yang diinginkan.
Sebagai orang yang dituakan di kecamatan Ngronggot, Korwil Pendidikan sangat mendukung kegiatan tahsin. Terlebih Kabupaten Nganjuk memiliki program Tuntas BTQ bagi siswa SD dan SMP. Maka guru PAI yang ikut tahsin akan memperkuat dan mempercepat tercapainya program tersebut.
Dalam kesempatan launching tersebut PPAI menyampaikan terimakasih kepada Korwil, K3S dan Ketua KKG yang sudah berhasil mewujudkan program tersebut. Tanpa dorongan moril dari atasan, rasanya sulit para guru mewujudkan program tersebut.
Terlebih dukungan dana menjadi penentu sukses tidaknya kegiatan.
"Bapak Ibu harus bersyukur karena bisa mendapatkan ilmu tahsin dari ahlinya. Sanad ilmu Al Qur'an yang dimiliki Ustadz Ahmad Hanafi sangat jelas, maka beruntunglah bapak ibu yang bergabung dalam tahsin ini". "Harus kita akui bahwa selama ini kita para guru PAI jarang yang memiliki sanad guru Al Qur'an yang sahih dan mutawatir". "Inilah saatnya para guru mendapatkan ilmu sekaligus ijazah Al Qur'an dari ulama penerus Rasulullah".
Selain itu Achmad Kanapi juga berpesan kepada semua peserta tahsin agar mengedepan keikhlasan, keistiqomahan, dan kesabaran dalam mengikuti tahsin.Mengingat yang akan dipelajari sebanyak 30 juz, dengan waktu pertemuan hanya setiap hari Selasa. Itupun hanya berlangsung dari pukul 10.00 sampai pukul 12.00 WIB. Dengan asumsi setiap pertemuan bisa menyelesaikan 4 halaman, maka dibutuhkan waktu 2,5 tahun untuk mengkhatamkan tahsin Al Qur'an.
Adapun penyelenggara kegiatan Tahsin ini adalah KKG PAI SD Kecamatan Ngronggot kolaborasi dengan Forum Komunikasi Pendidikan Al Qur'an Prambon sebagai penyedia fasilitas materi yang diperlukan, mulai dari mushaf Al Qur'an rasm usmany, buku materi, buku pendamping, buku nilai, dan sertifikat kelulusan, serta penyelenggara wisuda bagi yang lulus .
Bagian pertama yang harus dilalui oleh semua peserta adalah pretest bacaan Al Qur'an yang bertempat di SDN 1 Mojokendil. Dengan penilai pretest Ustadz Ahmad Hanafi, M.Pd.I dan Ustadz Nurkholis, S.Pd.I. Sama dengan siswa ketika diuji gurunya. Para guru pun juga banyak yang nervous ketika diminta membaca 5 ayat yang dipilihkan oleh penguji. Mereka takut membuat kesalahan baca, padahal penguji juga tidak memberikan komentar atas hasil bacaannya. Begitulah sebagian kehebohan belajar tahsin Al Qur'an.
Selamat belajar semoga tambah berkah ilmunya. (knf)