.jpg)
Nganjuk - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk menyalurkan santunan bagi anak yatim piatu pada Selasa (16/07/2024). Santunan bertajuk 'Lebaran Yatim' ini dalam rangka memperingati 1 Muharram yang disebut tahun baru islam serta menjemput berkah pada 10 Muharram yang diyakini sebagai waktu yang baik untuk menyantuni anak-anak yatim.
Puluhan anak yatim dan yatim piatu diberikan santunan kali ini, anak-anak ini pun berasal dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk.
“Tidak hanya mendatangkan pahala, kebaikan, dan pertolongan Allah SWT, menyantuni anak yatim juga menjadi investasi amal untuk akhirat, sekaligus perlindungan di hari kiamat,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Nganjuk, HM Afif Fauzi saat memberikan sambutan.
Afif juga menuturkan, Nabi Muhammad SAW juga terlahir sebagai anak yatim. Ketika usianya menginjak 6 tahun, Rasulullah kehilangan ibunya sehingga Beliau menjadi yatim piatu. Kendati begitu, kata Afif, Rasulullah adalah sosok pekerja keras dan pantang menyerah.
“Beliau menjadi pemimpin besar, pemimpin dunia yang kepemimpinannya sampai ke kita semua, sampai ke Indonesia,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, alumnus alumnus Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri ini, berpesan kepada seluruh anak yatim yang menghadiri acara tersebut untuk tidak berputus asa dan merasa rendah diri.
Sebab katanya, ada sebuah ungakapan yang berbunyi, Yatim yang sesungguhnya bukan yang ditinggalkan ayah, tetapi yatim sesungguhnya adalah yatim yang tidak punya ilmu, yang tidak punya amal.
.jpeg)
“Jadi, yatim yang sesungguhnya itu orang yang enggak ada ilmunya, enggak ada amalnya. Itu yang yatim. Jadi kalian sebenarnya sepanjang memiliki ilmu dan amal, itu bukan yatim lagi,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Ketua Badan Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nasional (Baznas) Nganjuk H Moch Zainal Arifin, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Nganjuk, Chairus Shalihin, Pengurus FKDT, FKPQ dan para Penghulu.
