header-int

Silaturahmi Perempuan Lintas Agama Rawat Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Nganjuk

Kamis, 01 Sep 2022, 11:05:54 WIB - 284 View
Kontributor
Silaturahmi Perempuan Lintas Agama Rawat Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Nganjuk

Nganjuk  – Dalam kerukunan, perempuan menjadi tokoh sentral dalam keluarga, tokoh yang dapat memberikan perspektif penting, khususnya kepada anak-anak yang akan menjadi generasi penerus. Perempuan harus cerdas, memiliki literasi, karena setiap perempuan dan ibu adalah madrasah pertama pada setiap generasi.

 

Mengambil tema “Peran Perempuan Dalam memelihara Kerukunan Umat Beragama”, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nganjuk gelar Sosialisasi Moderasi Beragama pada Kamis, (1/9). Bertempat di Pendopo Kecamatan Berbek, Forum yang dikomandani oleh Solihin Nasrudin ini mencoba memaksimalkan peran perempuan dalam andilnya membangun dan merawat kerukunan umat beragama di Kabupaten Nganjuk.

 

Dalam acara yang dimoderatori oleh Penyuluh Agama Islam Senior, Nanaik Soraya, Sosialisasi ini menghadirkan Pendeta Pendeta Jerry, dan Ibu lurah Loceret,  Sukandar, sebagai pemateri. Sementara itu, Kakankemenag didapuk menjadi key note speaker dalam forum yang menjadi salah satu implementasi moderasi beragama di Kabupaten Nganjuk ini.

 

“Moderasi beragama merupakan salah satu program unggulan Menteri Agama. Mari kita jaga keutuhan bangsa dan negara melalui kegiatan moderasi secara masif kepada seluruh elemen bangsa”, Ujar Kakankemenag membuka paparannya.

 

Ia menjelaskan bahwa sebagai lembaga vertikal yang koordinasinya secara langsung ke pusat, namun Kemenag tetaplah pelayan masyarakat, lembaga pusat yang kehadirannya berada di kabupaten sampai ke tingkat kecamatan dan desa.

 

Kerukunan umat beragama tidak bisa menjadi tanggung jawab Kementerian Agama sendiri. Namun, hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang keberhasilannya sangat berpengaruh di semua sektor kehidupan masyarakat.

 

“Pemeluk agama harus fanatik pada ajaran agamanya, tetapi harus toleran secara sosial,” tegas Kakankemenag asal kota angin ini. Ia mencontohkan bahwa ketika ada seseorang yang sedang terkena musibah, maka harus terus dibangun kesadaran untuk menolongnya tanpa melihat agamanya. Menurutnya, yang terpenting dalam beragama adalah substansi dari agama untuk dijalankan bukan pada simbol-simbol keagamaan yang secara subtantif sebenarnya bukan isi dari ajaran agama.

 

Keberadaan simbol-simbol dan atribut keagaamaan sebenarnya merupakan produk yang realisasinya sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat. Misalnya menara kudus sangat identik dengan bangunan candi.  Menara untuk sebauh masjid Kabupaten, tempat ibadah umat muslim dibangun bercorak bangunan hindu. Hal demikian merupakan contoh dari pendahulu bangsa yang menyiratkan simbol toleransi antar umat beragama.

 

Lebih lanjut, Kakankemenag mengajak setiap elemen untuk berpegang pada hadits Rasulullah yang telah mengajarkan bahwa Perbedaan sebagai rahmat. “Perbedaan adalah sebuah keniscayaan,  maka toleransi menjadi kunci untuk merawat perdamaian,” pesan Kakankemenag sembari menutup paparannya sekaligus mengajak semua peserta yang hadir untuk menyepakati bersama bahwa bersaudara merupakan bagian dari kemanusiaan.

 

Acara lintas agama smacam ini sejatinya merupakan salah satu cara untuk menangkal paham radikalisme ditengah masyarakat.Ttidak ada agama radikal. Agama pada hakikatnya mengajarkan kerukunan, kedamaian, keharmonisan. Yang bertindak radikal adalah oknum yang membawa-bawa nama, simbol agama dalam tindakannya.

 

Dalam sejarah Indonesia, tidak ada yang bisa mendirikan negara yang berlandaskan agama di Indonesia, karena Indonesia adalah negara darussalam. Indonesia adalah Negara yang majemuk, terdiri dari bermacam suku bangsa, bahasa, dan agama. Kementerian Agama mengayomi, membina, dan membimbing 6 agama di Indonesia.

 

FKUB sendiri, menyelenggarakan kegiatan ini untuk mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati generasi lintas agama dengan perbedaan dan keragaman dalam berkehidupan berkebangsaan. Acara ini diikuti oleh para peserta yang merupakan perwakilan dari pengurus FKUB, generasi muda FKUB, Fokopimcam, ormas kePerempuan an, dan tokoh agama. (Lq)

#inmas
kemenag
© 2024 Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Follow kemenag Nganjuk : Facebook Twitter Instagram Youtube