header-int

Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, Guru PAI Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Selasa, 02 Agu 2022, 16:08:06 WIB - 452 View
Kontributor
Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, Guru PAI Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Nganjuk - Diterapkannya kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2022/2023 membuat setiap guru berbenah dalam menyesuaikan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadim Makarim. Menyikapi implementasi kurikulum ini, setiap guru harus bisa menyelaraskan adanya perubahan karena pelaksanaan Kurikulum Merdeka tak lepas dari peran guru termasuk guru Pendudikan Agama Islam.

 

Guru PAI se Kabupaten Nganjuk, melalui MGMP  Guru PAI gelar workshop bertajuk "Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan Pembelajaran serta Pengawasan PAI Jenjang SD, SMP, SMA/SMK" se Kabupaten Nganjuk pada 2 sampai 5 Agustus 2022. Gelaran workshop ini dilaksanakan dalam rangka membangun kesepahaman sekaligus penguatan kompetensi guru PAI dalam menerapkan kurikulum baru ini.

 

Dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut, workshop ini dilaksanakan di Aula MAN 2 Nganjuk dan dihadiri oleh seluruh guru PAI jenjang SD, SMP, SMA/SMK se Kabupaten Nganjuk. Hadir dalam pembukaan workshop ini adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, Afif Fauzi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Sopingi, Kepala Seksi PAIS, Mukhsin, serta Pengawas PAI.

 

Kasi PAIS, Muksin dalam laporannya mengayebutkan bahwa gelaran kegiatan ini merupakan sinergi antara Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, dan Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Nganjuk.

 

Membuka gelaran workshop, dihadapan seluruh peserta yang hadir Kakankemenag berpesan pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air dan tidak terpapar paham radikalisme. Menurutnya, guru agama tidak hanya mengajarkan simbol-simbol agama saja, lebih dari itu setiap guru agama harus mampu mengajarkan substansi ajaran agama.

 

Lebih lanjut Kakankemenag menyatakan bahwa penanaman pilar bangsa Indonesia seperti Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya tanggung jawab guru PPKN maupun guru sejarah saja. Namun penanaman nilai-nilai cinta tanah air ini merupakan tanggung jawab semuanya.

 

Kakankemenag kelahiran kota angin ini berharap setiap guru agama islam dapat menanamkan ajaran agama yang mencerminkan rahmatan lil alamin. Setiap ajaran agama seharusnya dapat melahirkan kedamaian di tengah masyarakat. Bukan malah melahirkan pertentangan dan polemik yang mengarahkan masyarakat pada ekstrimisme dan perpecahan.

 

"Jangan ada pemaksaan penggunaan atribut keagamaan tertentu pada setiap peserta didik di sekolah", tegas Kakankemenag.

 

Menurutnya, adanya pemaksaan penggunaan seragam sekolah sebagaimana pemberitaan akhir-akhir ini menunjukkan sebuah ketidak bijaksanaan dalam penerapan ajaran agama. Penerapan ajaran agama di sekolah tidak boleh mengesampingkan keragaman yang menjadi akar dari bangsa Indonesia.

 

Sebagai negara besar yang multi etnis dan agama, Indonesia berdiri diatas pondasi persatuan dan kesatuan para umat beragama sehingga lahirlah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kakankemenag berharap pendidikan agama di Kabupaten Nganjuk dapat mencerminkan islam yang toleran dan sesuai subsatnsi ajaran agama Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

 

Sebagai Informasi bahwa Kurikulum Merdeka telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim  pada 11 Februari 2022 dan penerapnnya masih menjadi pilihan bagi setiap lembaga pendidikan yang ada sesuai kondisi kesiapan masing-masing sekolah. (Lq)

#inmas
kemenag
© 2024 Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Follow kemenag Nganjuk : Facebook Twitter Instagram Youtube